Untuk mendapatkan ikhtisar suatu daerah tidak mungkin tanpa menggunakan peta. Suatu peta menempatkan data geospasial, misalnya: data tentang fenomena atau objek berikut lokasinya di permukaan bumi, dan saling hubungan antara satu fenomena atau objek dengan lainnya secara benar. Suatu peta dapat dianggap sebagai suatu sistem informasi geospasial yang memberi jawaban atas banyak pertanyaan mengenai daerah yang digambarkan: jarak antara titik-titik, posisi titlk-titik yang menyangkut satu sama lain, ukuran suatu daerah, dan sifat pola persebarannya. Jawaban dapat diperoleh secara langsung dari peta setiap saat pada waktu kapanpun, tanpa membutuhkan keyboard atau membuka beberapa file.
Secara teoritik, SIG mampu menarik kesimpulan untuk permasalahan-permasalahan tanpa peta, dengan hanya berdasarkan pada informasi geospatial di dalam format digital, yang telah dikumpulkan (meskipun dalam banyak kasus telah didigitasi dari suatu peta). Dalam praktek, kegiatan penarikan kesimpulan seperti itu diragukan, karena tanpa peta seseorang akan sulit merumuskan permasalahan geospatial secara relevan, selain dilakukan dengan melalui komputer. Dengan 'metoda kartografi' orang memahami cara untuk menggambarkan suatu fenomena atau suatu daerah sedemikian rupa sehingga secara geospasial nyata hubungannya antara objek dan struktur yang akan digambarkan. Ketika informasi geospasial itu disajikan dalam bentuk peta, seseorang harus menyadari akan tersedianya ruang, pada informasi yang penting, diantara struktur informasi itu.