Erupsi gunung merapi yang terjadi pada tahun 2010 silam meninggalkan bayangan kelam yang seakan membuka tabir gelap dibalik keindahan panorama alam yang tersimpan abadi di ketinggian puncak merapi. Seperti yang dinyatakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh erupsi gunung merapi pada oktober 2010 silam mencapai nilai sebesar Rp.7,3 triliun dan belum termasuk kerugian yang diakibatkan oleh banjir lahar dingin yang terus menerus keluar selang beberapa hari setelah gunung merapi meletus dengan dahsyatnya. Isak tangis keluarga yang ditinggalkan oleh ratusan korban merapi pun menjadi lantunan kesedihan yang terus membekasi ingatan setiap orang yang merasakaannya.
Kini merapi mulai kembali tenang, berbagai bantuan yang dikucurkan dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah, maupun lembaga sosial menjadi langkah awal dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi daerah sekitar gunung merapi yang sempat lumpuh selama beberapa pekan pada oktober 2010 silam. Masyarakat sekitar merapi saat ini pun mulai membangun kembali asa yang sempat hilang tertimbun berjuta-juta kubik material vulkanik yang menutupi hampir setiap wilayah disekitar gunung merapi. Sebagian masyarakat mulai mengais rezeki dengan cara mengeruk material vulkanik berupa batu dan pasir untuk dijual guna memenuhi kebutuhan pokoknya.